Suara itu terdengar sexy, walau tidak mendesah, dapat mengakibatkan dosa lantaran “zina lidah”. Seberapa besar dosa si suara sexy itu bergantung pada seberapa besar peran dia di dalamnya. Semakin sengaja dia membuat suaranya sexy, semakin besar dosanya. Namun jika dia tidak sengaja, sedangkan berdasar pengamatan yang obyektif, suaranya sebetulnya wajar, maka dia tidak berdosa.
Dalam pengamatan kami, ada banyak muda-mudi (terutama wanita) yang kurang menyadari ke-sexy-an suaranya di telinga lawan-jenis. Mereka menilai suaranya biasa saja. Karena itu, supaya penilaian ini lebih obyektif, mintalah penilaian dari sejumlah sahabat lain-jenis mengenai suaramu. Kalau nggak sedikit orang menilai suaramu sexy, ubahlah gaya bicaramu. Kalau sulit mengubah, berlatihlah secara serius sampai berhasil. Bagaimanapun, gaya bicara bisa diubah. (Kami saksikan, banyak aktris Hollywood mampu menampilkan aneka gaya bicara. Di satu film terdengar sexy banget, di film lain kurang sexy, sesuai karakter di film2 itu.)
Untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina lidah’, gunakanlah jurus “tundukkan tutur-kata”. Maksudnya, ketika lawan-jenis yang menyimak tutur-katamu terpesona pada ke-sexy-an suaramu, keraskan suaramu atau hentikan sajalah tutur-katamu. “Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32) “Katakanlah yang baik-baik atau diam sajalah.” (al-hadits)
Comments :
Posting Komentar